Hadits Dhaif – Syarah Al Mandzhumah Al Baiquniyyah

At Ta’liqat Al Atsariyyah ‘ala Al Mandzhumah Al Baiquniyyah adalah salah satu kitab penjelasan (syarah) dari kitab Al Mandzhumah Al Baiquniyyah yang dikarang oleh ulama terkemuka masa kini,
Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Al Halaby. Insya Allah kami akan menerjemahkan kitab ini per pembahasan sampai selesai. Sebaiknya  antum membaca dulu terjemah kitab Al Mandzhumah Al Baiquniyyah.  Semoga Allah memuliakan ummat islam dengan ilmu..
وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحُسْنِ قَصُـرْ * فَهُوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَامَاً كَثُرْ
Setiap hadits yang lebih rendah dari derajat hasan adalah hadits Dhaif dan terbagi atas banyak bagian
Hadits Dha’if [1]: Hadits yang tidak memenuhi derajat hasan karena kekurangan salah satu syarat dari syarat-syarat hadits hasan.
Hadits dhaif ada berbagai macam, akan datang pembahasan sebagian macam nya di kitab ini, Insya Allah. Contoh hadits dhaif misalkan hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi (no. 2618), Ibnu Majah (no. 802), Ad Darimi (I/278), Ahmad (3/76) dan Ibnu Khuzaimah (no. 1502) dan selain mereka dari Abu Said Al Hudzri, ia berkata: telah berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَتَعَاهَدُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوْا لَهُ بِالِإيْمَانِ
“Jika kamu melihat ada seseorang yang sering mendatangi masjid maka saksikanlah bahwa ia orang yang beriman”
Hadits ini lemah karena pada sanad nya ada perawi yang bernama Darraj bin Sam’an Abussamhi[2]. Imam Adz Dzahabi berkata tentangnya[3]: “Darraj banyak meriwayatkan hadits munkar”. Imam Ahmad[4] dan selainnya berkata:”Hadit-hadits nya munkar” . Imam Ibnu Hajar juga berkata tentang nya di dalam  kitab At Taqrib (no. 1824):”Ia Shaduq, akan tetapi riwayatnya dari Abul Haitsam dha’if”.
Aku (Syaikh Ali Hasan Al Halaby) berkata:”ini sebagian pendapat para ulama”.

[1] Lihat “At Tadrib” (1/179) dan “Al Baits” (hal. 44) [2] Lihat biografi nya pada “Tahdzibut Tahdzib” (3/208), dan “Al Mizan” (2/24)
[3] Sebagaimana yang ia sebutkan pada “Talkhis Al Mustadrak” (1/212). Al Hakim juga mengatakan hal tersebut setelah membawakan riwayat nya
[4] Sebagaimana yang ia sebutkan pada “Al Mughni Fid Dhu’afaa” (1/223)